Keunikan Acara di Desa Sidomulyo

 

Dalam setiap tahun pasti terdapat satu hari istimewa bagi diri kita, sama halnya dengan Desa Sidomulyo yang berkecamatan di Batu ini memiliki hari yang istimewa. Hari istimewa tersebut merupakan hari ulang tahun Desa Sidomulyo kini desa ini sudah memasuki umur yang ke 76 tahun, sudah cukup tua bukan. Namun jangan salah, desa ini sangat terkenal dengan bunganya, sebab bunga hias dan bunga potong menjadi lambang icon desa tersebut maka kerap kali disebut dengan sapaan Desa Wisata Bunga.

Desa Wista Bunga ini menyemarakkan hari jadinya dengan membuat acara agenda kegiatan selamatan. Runtutan acara pun sudah dibagikan melalui spanduk yang dipasang pada sudut area di jalan utama Sidomulyo. Kegiatan tersebut dimulai dari Minggu, 26 Februari 2023 hingga Minggu, 5 Maret 2023. Hal unik terjadi ketika acara miniatur truk sebab kegiatan tersebut tidak hanya memamerkan miniatur melainkan mengaraknya keliling desa. Acaranya pun dimulai cukup malam yakni pukul 19.00 WIB. Meskipun dimulai malam hari dan gerimis pun ikut menerjang desa tercintanya hal ini tidak menggoyahkan hati para penonton untuk menikmati acara tersebut sebab yang diarak tidak hanya truk melainkan truk yang ditunggangi sound system. Ukuran sound systemnya pun juga bermacam-macam ada yang kecil hingga besar. 

Di belakang miniatur truk tersebut terdapat anak muda yang bergoyang mengikuti irama musik yang dimainkan. Gerakan tarian yang ditampilkan pun sudah disamakan sehingga terlihat rapi dan mengesankan. Oh iya, untuk musik yang diputar tidak jauh-jauh dari musik remix yang kerap kali muncul di aplikasi tiktok. 

Hari berganti gari tiba saatnya memasuki puncak acara, yaitu karnaval yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 4 Maret 2023. Acara dimulai pukul 09.00 WIB dengan start awal bertempat di Gelora Bunga. Sepanjang jalan Desa Sidomulyo yang areanya dilewati karnaval sudah dipadati warga setempat dan sepanjang jalan banyak pula penjual makanan mulai dari jajanan sekolah hingga makanan berat. Penikmatnya juga tidak hanya sekedar orang tua melainkan semua kalangan umur dari anak kecil hingga remaja juga turut serta menikmati acara tersebut. Bisa dibilang masyarakat sangat antusias terhadap karnaval karena hampir 2 tahun acara tersebut absen disebabkan pandemi Covid-19. 

Peserta karnaval berasal dari dusun Tinjumoyo, Tonggolari, dan dusun Sukorembug yang terdiri dari 12 RW. Peserta didik dari berbagai satuan pendidikan yang terletak di Desa Sidomulyo juga turut memeriahkan. Lalu setiap peserta mengusung konsep yang berbeda-beda. Meskipun kebanyakan menampilkan sound system dengan sederet penari. Namun, konsep yang ditampilkan masing-masing RW memiliki keunikan yakni terletak pada pakaian yang dikenakan dapat menjadi penciri dari setiap RW nya mulai dari baju adat Bali, kostum yang dikreasi, dan masih banyak yang lainnya. Bahkan ada juga yang menampilkan seni bantengan yang merupakan sebuah tarian yang meniru hewan banteng.

Mengenai karnaval ini ada fun fact yang menarik yakni sound system yang digunakan para peserta karnaval. Jadi sound system tersebut di pinjam dari jauh-jauh hari lebih tepatnya di mulai di tahun sebelumnya. Tempat peminjaman tidak berpusat di Batu melainkan luar kota seperti Gresik, Blitar, dan lain-lain. Dana yang dikeluarkan juga tidak sedikit bahkan banyak menggelontorkan uang dengan kisaran 40 juta rupiah. 

Pada akhirnya karnaval tersebut berjalan dengan lancar dan meriah. Kira-kira acara tersebut selesai pukul satu dini hari. Meski acara usai dini hari tetapi keadaan jalanan ketika subuh sudah bersih dari sampah-sampah yang berserakan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghindari Kemacetan dengan Naik KRL Jogja-Solo

Perkara Bancaan Duit